Tempat Kata-Kata Bermuara

[PUISI] PENDOSA



Saat senja berkhianat
Gelap diseruakkan
Buah kehangatan terakhir
Ditinggalkannya
Berserakan
Berceceran
Di atas tanah-tanah lembab sisa kemaksiatan
            Para pendosa memungutinya
            Menjilati, melesapkan dalam napas
            Merauh bersama teriakan
            Tak terdengar
            Meski telinga masih berlubang
“Tak apa, memang hanya ini yang disisakan mentari
buat kami,” begitu mereka menghibur diri.
“Syukur-syukur ada sebiji.
Kalau tak, bisa mati nanti,” pendosa yang baru datang menguatkan
            Sementara suara-suara
            Merauh
            Meriak
            Meruap
Ohm… Ohm… Ohm…
Hom… Hom… Hom…

Share:

No comments:

Post a Comment

Search This Blog